SEKTOR PERTANIAN DESA CIARUTEUN ILIR KP. WANGUN JAYA Kec. Cibungbulang Kab. Bogor

MENELUSURI DESA CIARUTEN ILIR JILID I
Assalamualaikum…… !!!
Giman kabarnya nih sobat IRWAJA… ??? sehat kan.. ??
semoga Allha selalu memberikan kesehatan dan selalu membrikan yang terbaik untuk kita.



Ok sobat IRWAJA kali ini IRWAJA bakalan ngebahas masalah Sektor Pertanian di Desa Kita (Desa Ciaruteun Ilir Kec.Cibungbulang Kab. Bogor) . seperti pembahasan yang sebelumnya IRWAJA sudah sedikit member ulasan masalah sector pertanian ini. Kalau kalian lupa nih IRWAJA kasih link nya yang berjudul MENELUSURI DESA CIARUTEUN ILIR JILID I


Nah sobat IRAWJA mungkin bagi kita-kita yang tinggal di desa ini sudah tidak aneh lagi, sudah tidak asing lagi dengan lalu lalangnya mobil-mobil pick up (Losbak) yang setiap hari lalu lalang di desa kita, membawa berbagai macam sayur-sayuran untuk di jual ke pasar, entah itu pasar tradisional atau supermarket. Memang kami (baca IRWAJA) belum melakukan survey berapa banyak mobil pickup yang mengangkut sayuran, dengan begitu juga kita akan tahu berapa banyak saruan setiap harinya yang di jual ke pasar. Mungkin lain waktu akan kita lakukan. Kita disinih akan membahas lebih mendalam masalah sector pertaniannya. Hampir separuh luas Desa Ciaruteun Ilir ini di penuhi dengan kebun-kebun dan sawah. Berbagai macam sayuran seperti bayam dan kangkung selalu masyarakat tanam. Persawahan pun masih ada sebagian tidak sebanyak kebun-kebun sayuran. Mengapa para petnai sekarang beralih menanam sayuran disbanding menanam padi? Karena sayuran lebih cepat panen di banding padi yang harus menunggu 95 hari =3 bulan. Memang kita tau padi adalah salah satu makanan pokok kita, makanan yang setiap hari dikonsumsi, tapi….lagi-lagi jaman telah berubah, petani menginginkan yang cepat dan instan, mangka dari itu petani beralih menanam sayuran. Dalam menanam sayuran ini pun tidak sembarangan dan tidak langsung menebar benih ke tanah. Mula-mula tanah harus di olah, di gemburkan (di cangkul) dan barulah benih di tebar dan diberi pupuk, air pun harus benar-benar di perhatikan, terlalu banyak air tidak bagus juga untuk pertumbuhan sayur, kurang air apalagi. Jadi disini petani benar-benar haruus sudah hapal dan sudah mahir, apalagi cuaca sekarang sudah tidak menentu. Terkadang hujan tidak henti-hentinya, terkadang juga kemarau yang panjang. Itu semua resiko yang harus siap petni terima.
Para petani memiliki ilmu bertani bukan dari sekolah, bukan dari membaca buku bukan dari melihat internet, tetapi ilmu ini di dapat dari turun temurun. Bertani adalah salah satu kegiatan untuk menjaga dan melestarikan suatu tanaman, kenapa kok dibilang melestarikan?? Karena dengan bertani kita bisa menanam tanaman yang langka. Contoh misalkan tanaman bayam yang dulunya hanya ada di hutan, atau di alam bebas selalu kita konsumsi tanpa tau cara menanamnya, tanpa tau cara mengolahnya, mungkin hari ini tidak akan ditemukan tanaman/ sayuran bayam tersebut. Jadi dengan bertani pun kita sudah membantu melestarikan alam kita. Dengan banyaknya sector pertanian itupun bisa menguntungkan bagi suatu wilayah, dapat mengurangi polusi pula. Kalian bisa bandingkan di kota dan di Desa, lebih enak hidup dimana ? memang hidup di kota segala apa yang kita inginkan tersedia, ingin beli baju ada, ingin beli Hp ada, ingin ini ingin itu semuanya ada, tetapi liat dari segi lingkungan, polusi udara, polusi suara, kenyamanan sudah sedikit berkurang, dipagi hari sudah tidak lagi terdengar kicau burung dan kokok ayam. Yang di dengar hanya suara bising kendaraan. Bandingkan dengan hidup di desa. Pagi hari disambut dengan kokok ayam dan kicau burung. Udara yang segar siaap kita hirup dan menyehatkan, seluas kita memandang tanaman hijau membentang. Kenyamanan dan batin terpuaskan.
Kita kilas sejarah sedikit mpada saat jaman orde baru saat presiden Soeharto Tepat tanggal 24 September adalah dimana adalah hari Tani Nasional. Tepat tanggal 24 September 1960 Presiden Republik Indonesia Soekarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960).





Dihari itu juga cikal bakal Indonesia menjadi bangsa penghasil beras terbesar didunia dimulai.

Jenderal Besar TNI Purnawirawan Haji Muhammad Soeharto (EYD: Suharto) lahir di dusun Kemusuk, Bantul, Yogyakarta pada 8 Juni 1921 dan meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun. Presiden Indonesia terlama ini (1967—1998) sering dijuluki “The Smiling General” karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan. Soeharto tumbuh dan besar di keluarga dan lingkungan petani. Semasa kecil dan tinggal bersama pamannya, nampak bakat dan kegemaran Soeharto dalam bidang pertanian. Di bawah bimbingan pamannya yang mantri tani, Soeharto menjadi paham dan menekuni pertanian.

Program kerja pertanian Pak Harto berbuah prestasi. Indonesia yang dikenal sebagai negara agraria pengimpor beras terbesar pada tahun 1966, mampu mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri melalui swasembada beras pada tahun 1984. Pada tahun 1969 Indonesia memproduksi beras sekitar 12,2 juta ton beras, sementara pada 1984, bisa mencapai 25,8 juta ton beras.

Pernyataan penting Pak Harto yang ditujukan kepada negara-negara maju anggota FAO bahwa selain bantuan pangan, yang paling penting adalah kelancaran ekspor komoditi pertanian dari negara-negara yang sedang membangun ke negara-negara industri maju. Ekspor pertanian bukan semata-mata untuk meningkatkan devisa, tetapi lebih dari itu, untuk memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan petani.
Tuh kan IRWAJA Negara kita pernah menjadi pengimpor beras terbesar. Tapi hari ini pertanian kita jauh menurun. Harapan IRWAJA semoga para petani terus Berjaya terus melestarikan kegiatan ini. Jasa-jasamu dan segala kegiatan mu sungguh berarti bagi seluruh masyarakat Indoesia, karena jika tidak ada petani bahan pangan tidak akan bisa kita peroleh dengan semudah ini. Lihat Negara jepang yang negaranya sempit, sampai-sampai mereka menanam sayuran dan padi di atas gedung-gedung, bertani di dalam rumah. Itu karena wilayah mereka sudah padat dengan gedung-gedung, pembangunan pabrik dan banyak lagi yang lainnya, kita…. INDONESIA yang masih banyak lahan-lahan kosong, lahan yang subur, marimkita manfaatkan lahan tersebut. WAHAI PEMERINTAH JANGAN ENGKAU SEMENA-MENA MEMAKAI LAHAN, JAGAN ENGAKU SETUJUI PEMBANGUNAN-PEMBANGUNAN YANG HANYA MEMPERKAYA DIRI SENDIRI, LIHAT KAMI (PETANI) KAMI ADALAH ORANG YANG MEMBERI MAKAN KALIAN. KAMI ADALAH PRAJURIT PENYAMBUNG HIDUP. PERHTIKAN KAMI, BERIKAN KAMI KESEJAHTERAAN..!!!
Sobat IRWAJA dengan ini kita belajar bertanin bukanlah kegiatan yang hina, justru ini adalah kegiatan yang mulia. Mari kita sama-sama lestrikan alam kita. Lestariikan desa kita. Jangan sampai kita menjadi BABU di desa kita sendiri. Jagan samapi kita menjadi ORANG ASING di desa kita sendiri. Miliki desa ini seutuhnya.
ini adalah sebagian foto-foto sektor pertanian Desa Ciaruteun Ilir : 





























 Terima kasih untuk Kang Jejen yang sudah menyetujui sebagian foto-fotonya di Up ke Blog ini... 


#IRWAJA
#PETANI

#Ogy_Spyware





  

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer