LEGENDA BATU GULING

Assallamualaikum……
Gimana nih kabarnya sobat irwaja….. Semoga selalu diberi kesehatan dan selalu diberikan rizki yang berlimpah amin,,,, !!!

Pertama IRWAJA mengucapkan Syukur Alhamdulillah pada hari ini tadi tepatnya tanggal 02 Januari 2017 kami melakukan ekspedisi “Menelusuri Desa Ciaruteun Ilir Jilid II” kami pergi ke situs wisata Sejarah yang terletak di kampung sebelah,  tepatnya di Kp. Pabuaran Rt 002/001 Desa Ciaruteun Ilir Kec. Cibungbulang Kab. Bogor. Nama situs nya adalah Situs Batu Tugu” Tapi warga masyarakat sekitar sering menyebutnya batu Guling. Kenapa di namakan atau di sebut batu guling karena, memang bentuknya lonjong dan seperti guling, namun tidak terlalu panjang.
            Situs ini memang belum ramai dikunjungi orang, karena orang-orang belum mengetahui tentang situs ini, dan memang letaknya pun jauh dari perkampungan. Konon katanya, Mitos yang beredar di masyarakat apabila batu tugu ini atau batu guling ini di pindahkan, batu ini akan kembali ketempat semula. Nah dari rasa penasaran itu lah  
Akhirya kami menyambangi situs tersebut. Jarak dari rumah penduduk ke situs ini kurang lebih 1 km, kita harus berjalan menyusuri pesawahan. Memang letak situs ini ada di bawah dekat sungai. Seluas mata memandang area persawahan mengiringi langkah kita. kurang lebih 25 menit kita berjalan, sampai juga akhirnya di situs “Batu Tugu/Batu Guling”.

















di situ terlihat plang “PERINGATAN” di balik plang tersebut terdapat pohon-pohon yang mengeliling di dalam pohon tersebut itulah batu di simpan. Awalnya kami pun bingung sampai menghayal dan membayangkan apa mungkin bentuknya seperti guling. Dan ternyata memang betul bentuknya sama percis seperti guling diameternya cukup besar namun tidak terlalu panjang.
Setalah kami mendokumentasikan situs ini kami, beranjak pulang. Istirahat sejenak di warung sambil melepas lelah dan menunggu pesanan kopi datang kami bercengkrama dengan masyarakat sekitar dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan batu guling tersebut, kami mencari tau tokoh masyarakat mana yang dapat menceritakan sejarah Batu Tugu/guling tersebut. Akhirnya diberitahukanlah kami agar bertemu dengan Bapak Enin, Beliau adalah Juru Kunci atau seorang yang mendapatkan mandat untuk menjaga situs tersebut.



            30 menit kami beristirahat sambil berbincang-bincang , akhirnya kami memutuskan untuk mencari dan menemui Bapak Enin ini, karena hanya beliau lah yang bisa memberi penjelasan kepada kami. Singkat cerita kami bertemu dengan Bapak Enin ini, bapak paruh baya ini bekerja sebagai petani. Sambutan hangat diberikan kepada kami, kami dipsersilahkan masuk kedalam rumahnya. Dan kami menjelaskan kedatangan kami ini untuk apa, akhirnya beliau bersedia menceritakan sejarah/kisah dari batu Tugu/Guling ini.






            Jadi asal muasalnya seperti ini tutur Pak Enin ini “ situs ini memang sudah turun temurun di urus oleh keluarganya. Beliau pun mendapatkan cerita ini dari kakeknya, katanya dulu ada seseorang yang datang istilah sunda Ngumbara, seseorang tersebut datang sambil membawa sebongkah tanah, dan berbicara apabila nanti saya meninggal ingin di kuburkan di kampung Pondok Pare, Kampung Pondok Pare ini lah yang sekarang disebut Kampung Pabuaran, Seorang yang datang ini terkenal cukup sakti. Dulunya tempat yang sekarang terdapat situs Batu Tugu/Guling itu sangat lebat akan pepohonan dan terkenal angker, ada salah satu pohon yang disebut pohon “TEUREUP/ Pohon SUKUN” yang menurut beliau sangking besarnya jika 6 orang memeluk pohon tersebut masih belum terpeluk. Terbayang oleh kita betapa besarnya pohon tersebut, nah kembali lagi kepada seseorang yang datang tadi atau istilah sunda NGUMBARA, beliau membawa segenggam tanah dan mungkin beliau menguburkan tanah di daerah sekitar pohon tersebut. Lama kelamaan muncul lah batu yang menurut bapak Enin ini ketika dia masiha kecil batu ini sebesar Paha orang dewasa, dan sampai sekarang diameternya makin membesar bahkan sudah melebihi paha orang dewasa, jadi apakah batu ini tumbuh..?? nah ini lah keanehan yang terdapat pada batu Tugu tersebut, ada satu kisah waktu itu ada seorang kiyai bernama kiyai Sayuti meminta izin untuk menebang pohon Teureup ini, untuk keperluan membangun pondok pesantren, izinlah kiyai ini kepada kakek Bapak Enin ini, kakek bapak Enin ini berkata “silahkan saja, dan coba di pinta dulu” nah di pinta dulu di sinih apabila di sunda bisa di bilang “di Basa’an Heula, di Jampe” kiyai ini sambil menebang pohon berbicara “ apabila memang di izinkan untuk di pergunakan, pohon ini setelah di kampak tidak rapat kembali” ternyata pada keesokan harinya di cek pohon tersebut sudah rapat kembali.
            Batu ini pernah di buang oleh warga ke sungai beberapa kali, namun hasilnya tetap sama, batu ini kembali ke tempat semula dengan posisi yang sama. Pernah juga batu ini di pergunakan untuk membendung kali kecil untuk keperluan irigasi, namun lagi-lagi batu ini tetap kembali ketempatnya, nah karena keanehan ini lah akhirnya batu tersebut di jadikian situs dan terdaftar sebagai situs bersejarah, bahkan pemerintah PEMDA pun sudah memperhatikan, dan terjadi keanehan kembali pada saat ingin dibangun sebuah Pelataran untuk melindungi situs tersebut bapak Enin ini malah di datangi penghuni Batu tugu tersebut, penghuni tersebut tidak ingin dibuatkan apalagi sampai dipagar dan di kunci, jadi akhirnya pemerintah pun tidak membuatkan pelataran tersebut. Dan akhirnya situs ini hanya di pagari oleh tanaman-tanaman.   
            Ada lagi ceraita yang di tuturkan oleh bapak Enin ini, suatu ketika ada seseorang yang berbicaranya sedikit sompral atau sombong, seorang ini menganggap seple situs batu guling ini. Seseorang ini berencana untuk mengambil kayu bakar di situs batu guling tersebut, seseorang ini sesumbar “apa sih yang di takutkan di tempat itu, sampai hanya untuk mengambil kayu bakarpun orang-orang takut, tidak berani.
Berangkatlah orang ini untuk mengambil kayu bakar, belum sampai orang ini mengayunkan goloknya ke salah satu pohon tersebut, mata orang tersebut di tusuk oleh penghuni gaib. Sampai orang tersebut meninggal.
            Akhirnya masyarakat sekitar mulai mengakui keberadaan situs ini, dan sebagian orang ada saja yang mengeramatkan situs tersebut, itu semua kembali diri masing-masing bagaimana menilai sebuah situs bersejarah, Kami IRWAJA hanya ingin memberi tahukan dan hanya ingin membantu memasrkan situs bersejarah di Desa Ciaruteun Ilir. Hal-hal yang sekirany tidak jelas dalam pemaparan kami, kalian bisa langsung mendatangi situs tersebut. Dan kalian akan melihat dan bisa menilai apakah ini sebuah tempat keramat atau sebuah tempat yang mengandung nilai sejarah.

            Intinya kami generasi muda tidak ingin melupakan SEJARAH….!!! Tidak ingin CERITA RAKYAT yang sudah turun temurun Hilang ditelan Waktu.


#IRWAJA 

#SAVE_DESA 






Komentar

  1. Nembe apal aya situs batu guling.
    Palih mana nya daerahna?
    Pabuaran kulon sanes??

    BalasHapus
  2. Sanes pabuaran kulon, tapi pabuaran tengah. Kin aya plang na kang....

    Hatur nuhun komentarna kang... :)

    BalasHapus
  3. mantap "save desa ciaruteun ilir"

    BalasHapus
  4. mana cerita tentang batu goong ronggeng
    kabuyutan share atuh 🤗🤗

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer